Pengertian Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli nya .Menurut Aristoteles
“seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.”
Menurut Plato dan Rousseau
“seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.”
Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya.
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.
Nandawan L. Hasanah
Seni itu berupa ekspresi manusia yang berunsur kan keindahan yang diungkapkan melalui suatu media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Namun Definisi umum nya seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
- Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni sastra,puisi dan pantun
- Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
- Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film .
Tujuan Pengunaan Seni
Manusia sudah dapat memahami seni sejak zaman purba dahulu , kengunaan seni dulu sebagai penyampaian komunikasi berupa gambar kegiatan manusia purba ketika itu yang di gambar melalui media dinding goa berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba , seni dingunakan juga sebagai pemujaan antara alam dan makhluk nya sehingga seni di kaitkan sebagai hal magis dalam suatu kultur namun beda hal nya dengan seni di zaman modern yang sudah berkembang pesat dari nilai fungsi nya .
Kita sebut kan saja seni modern atau seni kontemporer , namun apa beda nya dengan fungsi seni terdahulu ? seni di zaman ini bersifat individu demi untuk kepuasan diri atau mengexpresikan sesuatu hal tertentu dan bersifat komersil beda hal nya dengan seni yang terdahulu karena seni di saat itu hanya untuk sesama sebagai alat komunikasi antara dengan yang lain nya , seni modern ini juga berpengaruhi juga dari pengunaan nya yang dahulu nya media pengunaan berupa kanvas atau kertas sekarang mengunakan media eletronik atau digital hal ini membuat banyak nya lahir nya teknik baru dalam seni kotemporer , hal ini juga mengubah cari pikir seniman / artis yang dahulunya suatu karya sebagai expresi diri dan sekarang karya sudah sebagai pendapatan diri sendiri.
JENIS-JENIS SENI
1. SENI MUSIK
Berikut adalah beberapa definisi seni musik menurut para ahli atau praktisi musik.
Dalam
sebuah kamus yang dikutip David Ewen, dikatakan bahwa musik adalah ilmu
pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik
vokal maupun instrumental, yang menggunakan unsur melodi, ritme dan
harmoni sebagai alat ekspresi.
Menurut
Schopenhauer, seni musik adalah seni tertinggi dan terhalus, karena
medianya sendiri adalah nada, suara yang abstrak. Bagi Scopenhouer, nada
adalah melodi yang syairnya identik dengan alam semesta.
Menurut
Suhastarja dari Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Seni Musik adalah
ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang
bulat. Wujudnya adalah nada-nada atau bunyi lainnya yang menbgandung
ritme dan harmoni serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang
dikenal oleh diri sendiri dan orang lain dalam lingkungan hidupnya,
sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
Dengan
demilkian secara sederhaana seni musik adalah ungkapan gagaasan atau
perasaan yang estetis dan bermaakna yang diwujudkan melalui media nada
(suara manusia/vokal ataupun alat musik) yang ditata dengan
prinsip-prinsip tertentu. Salaah satu hasil dari umngkapaan perasaan
manusia itu adalah lagu-lagu. Contoh lagu Imagine karya the Beatles dan
Wonderful Tonight karya Eric Clapton.
2. SENI TARI
Berikut beberapa definisi seni tari menurut para ahli :
1. Menurut Kamaladevi Chattopadhaya
, pakar tari dari India , tari adalah desakan perasaan manusia di dalam
dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupagerak-gerak
yang ritmis.
2. Corrie Hartong, tokoh tari dari Belanda, mendefinisikan tari sebagai gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang.
3. Menurut Pangeran Suryadiningrat,
pakar tari Jawa, tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh yang
disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.
4. Menurut Curt Sach, dalam World History of the Dance, tari adalah gerak yang ritmis.
Dengan
demikian secara sederhana, seni tari adalah ungkapan gagasan atau
perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui “gerak”, yakni tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.Terlihat bahwa dalam seni tari, unsur utamanya adalah gerak, dan unsur terpenting lainnya adalah ritme.
3. SENI TEATER
Seni
teater sangatlah kompleks, karena melibatkan berbagai unsur.
Kata/istilah teater menunjuk pada “seni pertunjukan” .Dalam seni teater
kehadiran penonton memiliki nilai sangat penting. Justru kerjasama
antara pelaku teater dengan penonton menjadi inti/hakikat dari
pertunjukan teater.
Istilah
teater di Indonesia biasa diartikan sebagai seni pertunjukan yang
terfokus pada cerita, dialog dan seni peran (acting). Seni teater
termasuk dalam seni multimedia, karena menggunakan lebih dari satu
media. Seni teater mengungkapkan maknanya lewat bahasa teatrikal
(pengalaman teater). Tujuan utama seni teater adalah pengalaman dan
kenikmatan teatrikal.
Dengan demikian, secara sederhana dapat kita katakan bahwa seni teater (drama)adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Secara
sederhana seni rupa didefinisikan sebagai ungkapan gagasan atau
perasaanyang estetis dan bermakna dari manusia yang diwujudkan melalui
media “rupa” yakni titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan
gelap terang (kiarosukro) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Yang
membedakan seni rupa dari seni tari, musik dan teater adalah media yang
digunakan. Media utama senirupa adalah rupa (bentuk).Kata media disini
sering dipakai untuk menunjuk pada bahan atau materi yang digunakan oleh
para perupa (seniman seni rupa).Misalnya, seorang pematung menggunakan
bahan batu, kayu, atau logam sebagai media dalam berkarya.
Mengapa
sebuah patung dari masa Yunani Kuno terlihat begitu bagus, indah dan
sempurna? Alasannya adalah sang seniman berhasil menyatukan unsur batu sebagai bahan dan konsep estetik bebtuk- bentuk manusia dan dewa –dewa (mitologi Yunani), sesuai dengan filsafat keindahan
pada masa itu. Hubungan antara bahan sebagai media dan konsep estetik
dalam sebuah karya seni rupa ini memang dapat dilihat jelas dalam seni
bangunan atau arsitektur. Contoh, piramida-piramida raksasa Mesir Kuno,
dibangun dengan teknik gaya monumental arsitektur Mesir Purba dan media
yang tersedia , yakni batu-batu granit dengan ukuran besar. Demikian
pula dengan menara Eiffle di Paris (Prancis) , menunjukkan kemajuan
teknologi pemakaian logam baja dalam era industrialisasi di Prancis atau
seni kaligrafi dan seni lukis di Cina
dan Jepang (seni zen). Karya –karya mereka menunjukkan penguasaan akan
“mao-pit”(kuas bulu) dan kepekaan akan bahan-bahan yang dipakai (tinta
Cina). Lukisan-lukisan satu warna (hitam-putih) mampu memperlihatkian
gradasi warna serta bentuk yang mengagumkan sampai sekarang ini.
C. FUNGSI SENI
Pada
bagian sebelumnya telah kita ketahui bahwa rasa seni itu ada dalam diri
setiap orang. Oleh karena itu senijuga merupakan bagian dari kebutuhan
setiap manusia. Contoh setiap orang pasti ingin tampil cantik atu gagah.
Oleh karena itu dengan berbagai cara orang kan berusaha menata rambut,
wajah dan pakainanya sehingga terlihat cantik atau indah. Contoh lain
manusia ingin hidup nyaman, oleh karena ia akan menata rumahnay sehingga
membuatnya betah dan nyaman. Ia mungkin akan menata rumahnya dengan arsitektur tertentu atau menghiasi rumahnya dengan berbagai lukisan dan patung.
Dari
urain diatas terlhat bahwa seni atau kesenian berhubungan erat dengan
kehidupan manusia itu sendiri. Pada masa pra sejarah manusia purba
melukis pada dinding dinding gua tempat tinggal mereka. Bila diperhatikan, lukisan-lukisan tesebut menggambarkan kegiatan harian mereka seperti berburu dan ritual/upacara adat.
Pada
masa Hindu-Bundha , masyarakat indonesia membangun berbagai candi megah
seperti candi Borobudur dan Prambanan sebagai bagian dari ekspresi
ritual/upacara keagamaan mereka. Demikian pula pada masa-masa
selanjutnya, manusia banyak menciptakan karya seni yang berkaitan erat
dengan kehidupan sosial keagamaannya. Masyarakat jawa misalnya
menciptakan dan menggunakan musik lesung sebagai bagian dari kegiatan
rekreasi saat menumbuk padi. Demikian pula, masyarakat Manggarai,
Flores, menciptakan tarian Caci sebagai bagian dari ritual syukur kepada
“Morin” (yang empunya ) atas panen yang mereka peroleh. Perhatikanlah
pula bagaimana orang mendisain upacara dan pesta pernikahan didaerahmu!
Pada
masa modern ini, kegiatan seni telah merambah keberbagai bidang
kehidupan manusia. Coba perhatikan contoh-contoh berikut ini!
· Dibidang
makanan, kegiatan seni tidak lagi hanya terbatas pada bagaimana membuat
dan menata makanan tetapi juga bagaimana mendisain benntuk warna, rasa,
dan kemasan makanan. Tujuannya agar terlihat menarik
sehingga mendorong orang untuk mencicipi atau membelinya. Coba
perhatikan desain iklan minuman coca cola dan rokok Marlboro atau
Lukistrik.iklan-iklan tersebut ditampilkan secara begitu menarik sehingga
orang membelinya bukan karena mutunya namun karna image yang sudah
terbangun dari iklan tersebut . sekarang coba perhatikan juga bentuk,
rasa, warna, dan kemasan berbagai makanan yang dijual
ditoko-toko/swalayan didaerahmu!
· Dibidang
perumahan, kegiatan seni tidak lagi hanya terbatas pada bagaimana
menata rumah agar nyaman ditempati tetapi juga bagaimana mendisainnya
agar menampilkan ciri status sosial tertentu. Rumah dengan desain
arsitektur barat dengan taman dan kolam yang luas misalnya menunjukkan
status sosial yang lebih tinggidibandingkan rumah dengan desain lokal
dan tanpa taman. Rummah juga menampilkan identitas sosial budaya suatu
masyarakat. Perhatikan rumah-rumah adat di Indonesia. Rumah joglo
misalnya merupakan identitas masyarakat jawa, rumah gadang merupakan
identitas masyarakat minangkabau, atau rumah(mbaru) wunut menunjukan
identitas masyarakat manggarai.
· Dibidang
sandang, kegiatan seni tidak lagi terbatas pada bagaimana menciptakan
pakaian yang nyaman dan sopan tetapi juga menampilkan keindahan dan
status sosial dan gengsi seseorang.Perhatikan pakaian masyarakat di
sekitarmu! Pakaian dibuat dengan corak dan desain yang bermacam-macam.
Kegiatan seni pada pakaian juga menampilkan ciri atau identitas suatu
masyarakat tertentu.Perhatikan corak pakaian-pakaian adat dari berbagai
daeerah di indonesia! Tentu berbeda-beda dan menjadi ciri khas daerah
tersebut!
· Di
bidang lain,seperti kendaraan bermotor misalnya, kita saksikan berbagai
kegiatan seni berupa desain-desain bentuk sepeda motor dan mobil yang
bermacam-macam dan menarik.Semua ini menunjukkan bahwa seni sangat
melekat dan berkaitan erat dengan kehidupan manusia itu sendiri sejak
dahulu hingga sekarang dan seterusnya.
Dari uraian di atas,dapat kita katakan bahwa seni memilih fungsi-
Fungsi sebagai berikut
1. Sarana
ekspresi jiwa. Melalui karya-karya seni,para penciptanya mengungkapkan
ide dan perasaannya tentang manusia karya seni rupa berikut ini!
Secara
sederhana,karya di atas ingin mengungkapkan kerinduan penciptanya akan
kehidupan yang damai,yang jauh dari hingar bingar rutinitas dan
kebisingan kota.
2. Sarana
ritual.Seni sering kali juga dipakai sebagai sasrana untuk mendekatkan
manusia dengan Sang Pencipta,yakni Tuhan Yang Maha Esa.Contoh:
· Bangunan candi yang dipakai sebagai tempat ibadah dan kuburan.
· Pertunjukan wayang Wong di Yogyakarta,yang biasa dilakukan untuk upacara kemakmuran/kesuburan,seperti perkawinan.
· Pertunjukan
tari Baris Gede di Bali,yang digelar di pura bagian paling dalam
(jeroan) dan ada tempat hadirnya para dewa (pelinggih).
· Pertunjukan tari Hudoq di Kalimantan,yang di pakai dalam upacara keagamaan masyarakat suku Dayak Bahau dan Modang.
· Pertunjukan
(teater) Calon Arang di Bali yang biasa dilakukan sebagai upacara
keselamatan,yakni upacara keselamatan,yakni upacara mengusir wabah.
3. Sarana
hiburan baik bagi banyak orang maupun bagi diri si penciptanya.Seni
dalam banyak hal adalah sarana hiburan manusia yang paling utama. Dengan
menikmati seni,orang sejenak melupakan rutinisinya dan memanjakan
dirinya dengan berbagai kreasi estiteka manusia. Perhatikan bagaimana
orang n\menikmati sajian musik baik melalui radio,televisi,tape atau
bahkan melalui berbagai konser,bagaimana para pemusik menikmati sentuhan
jari-jari tangannya pada sebuah alat musik!
4. Sarana
ekonomi. Saat ini,seni tadak lagi hanya sebatas sarana ekspresi dan
hiburan semata. Seni juga menjadi\ media manusia untuk memenuhi
kebutuhan ekonominya. Perhatikan para seniman profesional seperti
penyanyi! Mereka merekam lagu-lagu karyanya dalam bentuk kaset atau CD
dan menjualnya di toko-toko musik. Hasilnya,bagaimana para pelukis
melelang hasil karyanya untuk mendapatkan sejumlah uang bagi
kehidupannya!
MUSIK TRADISI
A. Pengertian dan ciri-ciri musik tradisi
Musik
tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang disuatu daerah tertentu
dan dieariskan turun menurun dari satu generasi ke genari berikut
nya.Contoh, musik Karang Dodou.Musik ini lahir, berkembang, dan
diwariskan turun menurun oleh masyarakat daerah Tanah Sinag wilayah
Barito Utara, Kalimantan tengah.Demikian juga musik Sasando yang lahir
dan berkembang serta diwariskan turun menurun oleh masyarakat Suku Rote
di NTT.Musik Karang Dodou, musik Ssando, serta musik-musik tradisi
lainnya di Indonesia, kita sebut sebagai musik tradisi Indonesia atau
musik tradisi Nusantara.
Ciri-ciri umum musik tradisi adalah sebagai berikut.
1. Ide musik disampaikan oleh komponis tidak melalui tulisan berupa notasi atau partitur tetapi secara lisan.Misalnya
ia menyanyikan lagu gubahannya di hadapan orang lain ketika ronda
malam.Ide itu kemudian dihafalakan oleh orang tersebut dan disebarkan
oleh mulut ke mulut. Jadilah lagu itu dikenal oleh masyarakat daerah
tersebut.Contoh lain, komponis mengajarkan ide musiknya secra langsung
kepada orang pemain musik atau orang lain.
2. Musik tradisi diwariskan turun menurun
dari generasi ke generasi secara lisan.Generasi tua mengajarkan
komposisi musik daerah kepada generasi muda.Mereka mengajarkan bagaiman
menyanyikan atau memainkan musik kepada anak-anaknya secara
lisan.Anak-anak ini akan meneruskannya pula kepada anak-anak
mereka.Demikian seterusnya sehingga tradisi musik ini tetap dikenal oleh
masyarakatnya.
3. Syair
lagu nya berbahasa daerah.Selain itu, alunan melodi dan iramanya juga
menunjukkan ciri khas kedaerahannya.Contoh, lagu dari daerah Jawa,
syairnya berbahasa jawa dan alunan melodinya menggunakan nada-nada dari
tangga nada pentatonis pelog dan slendro.Demikian juga lagu dari daerah
Jakarta, syairnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya umumnya dari
tangga nada diatonis.
4. Musik
tradisi juga melibatkan alta-alat musik daerah.Umumnya, lagu-lagu
daerah Indonesia juga diiringi oleh alat-alat musik khas dari
daerah-daerah tersebut.Contoh, lagu-lagu daerah Jawa umumnya diiiringi
oleh alat musik khas Jawa, yakni Gamelan.Demikian juga lagu-lagu daerah
Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara,yakni
kolintang.
B. Fungsi dan Peranan Musik Tradisi
Secara
umum, fungsi musik dalam masyarakat Indonesia anatar lain sebagai
sarana upacara kebudayaan, hiburan, ekspresi diri, ekonoi, komunikasi,
dan pengiring tari.
1. Sarana Upacara Budaya (Ritual)
Musik
di banyak daerah di Indonesia berkaitan erat dengan upacar-upacara adat
masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan, atau kelahiran.Di
beberapa daerah, bunyi-bunyi yang dihasilkan instrumen atau alat
tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.Oleh karena itu,
instrumen-istrumen seperti dipakai sebagai sarana kegiatan adat
masyarakat.Contoh:
- musik angklung dalam masyarakat Jawa Barat yang biassa dipakai dalam upacara Seren Taun atau upacara panen padi.
- Musik
gong dan gendang didaerah Manggarai (Flores) yang biasa dipakai untuk
mengusir setan yang menyembunyikan salah satu warganya.
- Musik
vokal di Sulawesi Utara yang disebut Kagombe.Musik ini biasa dipakai
saat seorang warga terkena penyakit cacar.Selain sebagai pelipur lara,
musik ini juga dimaksudkan untuk menobati penyakit sang warga.Oleh
karena itu, musik Kagombe dibawakan dalam 4 tingkatan, yaitu saat
penyakit mulia menyerang, saat penyakit telah menyebar, saat hampir
sembuh, dan saat sudah sembuh.Berikut adalah contoh sebagian syair dalam
Kagombe ibi.
Kaasi waana ini Kasihan si penderita
Nearo-aro ntakono Menghadapi suatu musibah
Takano tae waompu Musibah dari Yang Maha Kuasa
Takano taka mbulawa Musibah penyakit cacar
Mbulawa wani kolambu Penyakit yang harus dikelambu
Inta wangi langi-langi Penyakit yang harus dibuatkan langit-langit
Labu alangi-langie Dibuat sedemikian rupa
Sandata fiu ngkawea Untuk menjaga kemasukan angin
Bahi nofiu ngkawea Nanti kemaukan angin
Maka nontilae wula Lalu diterangi bulan
Maka nombena oleo Lalu disinari matahari
2. Sarana Hiburan
Musik
diberbagai daerah juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakatnya.Musik
di sini dilihat sebagai car untuk menghilangkan kejenhan akibat
rutinitas harian maupun sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan
dengan warga lainnya.Umumnya, masyarakat snagat antusias menonton
berbagai pergelaran, termasuk pergelaaran musiknya.Mereka
berbodong-bondong mendatangi balai desa atau tempat pertunjukan untuk
menonton sekalipun pergelaran tersebut diaminkan oleh warga mereka
sendiri.
3. Sarana Ekspresi Diri
Musik
adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik mereka
mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik juga mereka
mengungkapkan perasaan , pikiran, gagasan, dan cita-citanya tentang
dirinya, masyarakat, tuhan dan dunianya.
4. Sarana Ekonomi
Bagi
beberapa musisi dan kelompok penyanyi, musik tidak hanya sekedar media
ekspresi dan aktualisasi diri, musik juga menjadoi sumber penghasilan
mereka. Biasanya mereka membawakan lagu dalam acara-acara pentas. Dalam
acara pementasan ini masyarakat tidak dipungut biaya namun warga diminta
kerelaannya untuk menyumbangkan.
5. Sarana Komunikasi
Dalam
masyarakat diberbagai daerah di nusantara, terdapat bunyi-bunyian yang
memiliki pola tertentudan menjadi tanda atas suatu peristiwa atau
kejadian. Misalnya bunyi tiga kali berturut-turut memberi tanda akan
adanya suatu kajadian kebakaran.
6. Sarana pengiring Tarian
Berbagai
bunyi-bunyian banyak diigunakan untuk mengiringi tarian tarian di
Indonesia, kebanyakan tarian daerah hanya bisa diringi olehh musik
daerahnya sendiri. Misalnya tari kecak hanya hanya bisa diringi alunan khas Bali. Tari saman dari aceh hanya bisa diiringi oleh musik khas dari aceh.
C. Jenis-jenis Musik Tradisi
Dalam khasanah musik tradisi mencakup musik vokal dan instrumental. Musik instrumental
biasanya untuk mengiringi vokalnya. Musik tradisi Indonesia umumnya
diberi nama berdasarkan instrumen musiknya. Misalnya musik tradisi
daerah Rote NTT adalah musik sasando karena musik utamanya alat musik
sasando.
No
|
Nama Musik
|
Daerah Asal
|
1
|
Musik gong Luang
|
Bali
|
2
|
Musik Cilokaq
|
Nusa Tenggara Barat
|
3
|
Musik Sasando Gong
|
Nusa Tenggara Timur
|
4
|
Musik Karang Dadou
|
Kalimantan Tengah
|
5
|
Musik Gambang Kromong
|
Jakarta
|
6
|
Musik Krumpyung
|
Yogyakarta
|
7
|
Musik Bheru
|
Madura
|
D. Sejarah Musik Tradisi dan Tokoh-Tokohnya
Di banyak tempat musik lahir dan berkembang dari kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa contoh musik tradisi dan fungsinya dalam masyarakat.
N0
|
Nama Musik
|
Manfaat
|
1
|
Musik Angklung (Jawa Barat)
|
Alat tabuh tradisional ronda malam pada saat panen atau perkawinan
|
2
|
Musik Gondang (Tapanuli)
|
Dipakai pada upacara-upacara adat batak
|
3
|
Musik Lesung
|
Biasanya dimainkan pada saat menumbuk padi
|
4
|
Musik Gong Luang (Bali)
|
Bersifat sakral karena dipakai pada upacara ngaben
|
5
|
Musik Sasando Gong (NTT)
|
Dipakai sebagai sarana hiburan dan pengiring tarian
|
6
|
Musik Karang Dodou (Tanah Siang, Barito utara, Kalimantan)
|
Merupakan jenis musik ritual misalnya saat memandikan bayi atau memberi nama bayi.
|
7
|
Musik Gamelan (Jawa dan Bali)
|
Awalnya digunakan pada upacara kerajaan istana, sedang di Bali digunakan untuk upacara adat
|
8
|
Musik Vokal (Sulawesi Utara)
|
Biasa
disebut Kagombe, biasa dipakai saat seorang terkena cacar. Kagombe
dinyanyikan dalam 4 tingkatan yaitu saat penyakit mulai menyerang,
saat telah menyebar, saat hampir sembuh dan saat setelah sembuh
|
E. Tokoh-tokoh musik tradisi
Melalui perannya tokoh ini biasanya mempertahankan unsur-unsur musik daerahnya seperti pola irama maupun alunan melodinya.
No
|
Nama Tokoh
|
Asal Daerah
|
Alat yang dikembangkan
|
1
|
Daeng Sutikno dan Imam Sukayat
|
Jawa Barat
|
Angklung
|
2
|
K.H. Dewantoro dan Ki Nartosabdo
|
Jawa Tengah
|
Gamelan
|
3
|
Makarius Arus
|
Manggarai, NTT
|
Lagu-lagu daerah
|
4
|
Nahum Situmorang dan S.Dis
|
Tapanuli
|
Lagu lagu daerah karyanya Dago inang sarge dan butet
|
5
|
Djoko S
|
Jakarta
|
Ondel-ondel
|
6
|
Uddin
|
Selayar
|
Pencipta lagu-lagu daerah
|
7
|
Petrus Kaseke
|
Minahasa
|
Kulintang
|
8
|
Sumitro
|
Kulon Progo
|
Musik Krumpyung
|
9
|
Alianar, Solaoman, Dul Rasyid, Karim
|
Riau
|
-
|
10
|
Rondopi, Samiu, Sula Urumbuko, Wendake dan Wundulawa
|
Sulawesi Tenggara
|
-
|
F. Nilai-nilai musik tradisi
Dalam musik tradisi nilai-nilai yang lebih ditonjolkan adalah :
1. Nilai-nilai budaya daerah setempat, bersifat lokal dan hanya dimainkan pada suatu daerah tertentu
2. Nilai Spriritual/Sakral. Biasanya dimainkan pad upacara adat, syukuran, perkawinan atau kematian.
3. Nilai Etis (Pesan Moral). Berisi pesan moral agar masyarakatnya tidak berbuat jahat.
4. Nilai Estetis. Musik tradisi biasanya dipertunjukkan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesenangan.
5. Nilai Komersial. Selain sebagai hiburan, mereka juga menerima panggilan dengan harga tertentu.
6. Nilai untuk mempertahankan pola-pola atau paakem-pakem tertentu. Misalnya gamelan adalah musik tradisi dan kultur daerah Jawa.
Elemen Musik Tradisi
A. Bunyi.
Musik
adalah bagian dari bagian dari dunia bunyi. Bunyi dapt memberikan rasa
enak namun bunyi juga dapat memberikan rasa tidak enak.. Namun kita
dapat memilih dan menghindari bunyi bunyi yang tidak enak. Ada 3 unsur
yang membedakan musik dan bunyi bunyian yaitu (1) Tinggi rendahnya nada
(pitch), Dinamik (keras-lembutnya) dan warna suara (timbre) .
1. Pitch
Nada
dapat merupakan nada rendah maupun nada tinggi. Tinggi rendahnya nada
berkaiatan erat dengan getaran suara yang dihasilkan oleh manusia maupun
alat musik. Semakin banyak getarannya nadanya akan semakin tinggi.
Semakin sedikit getarannya maka akan semakin rendah nadanya. Tinggi
rendahnya nada inillah dalam istilah musik disebut Pitch.
2. Dinamik
Dalam
bernyanyi suara yang terdengar sering keras ataupun lembut. Ddalam seni
musik volume bunyi yang kuat, lembut dan perubahannya disebut dinamik.
Dalam sebuah paartitur usik dinimik musik biasaanya sudah tertera
didalamnya. Beberapa tanda dinamik yang kita kenal yaitu :
Crescendo artinya makin laam makin keras
Decrescendo artinya makin lama makin lembut
3. Warna suara (timbre)
Kita
memiliki warna suara (tone) yang berbeda-beda. Berdasarkan warna suara,
suara manusia dibedakan atas suara orang dewasa dan suara anak anak.
Suara orang dewasa dibagi lagi :
1. Suara perempuan yang dibagi atas
· Suara rendah disebut alto dengan wilayah nada f – d”
· Suara sedang disebut mezzosopran dengan wilayah nada a – f’
· Suara tinggi disebut sopran dengan wilayah nada c’ – a”
2. Suara laki-laki yang dibagi atas
· Suara rendah disebut bas dengan wilayah nada F – d’
· Suara sedang disebut bariton dengan wilayah nada A – f’
· Suara tinggi disebut tenor dengan wilayah nada C – a’
3. Suara anak-anak dibagi menjadi :
1. Jenis suara tinggi dengan wilayah nada c’ – f’
2. Jenis suara rendah dengtan wilayah nada a – d”
Warna
nada/suara yang berbeda-beda juga terjadi pada alat-alat musik.
Serunai, kolintang, sasando, atau rebab memiliki warna nada/suara yang
berbeda-beda walaupun menghasilkan bunyi yang tinggi dan penjangnya
sama. Inilah kekhasan yang dimiliki setiap alat musik.
B. Media
Telah
kita bahas sebelumnya bahwa musik adalah bagian dari dunia bunyi.
Tentunya yang dimaksud adalah bunyi-bunyi yang disusun sedemikian rupa
sehingga enak didengar. Bunyi musik tersebut dapat ditampilkan melalui
media vokal manusia, melalui media permainan alat musik, atau melalui
kombinasi vokal dan permainan alat musik.
1. Vokal
Bunyi
musik dapat ditampilkan melalui alunan vokal manusia, yakni melalui
kegiatan bernyanyi. Ketika bernyanyi ini, seseorang membunyikan alunan
nada-nada yang apabila dibidik dengan baik akan terdengar indah.
Berdasarkan
jumlah penyanyinya, musik vokal dapat dibagi atas delapan jenis.
Kedelapan jenis musik vokal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Solo, musik vokal yang dinyanyikan oleh satu orang.
2. Duet, musik vokal yang dinyanyikan oleh dua orang.
3. Trio, musik vokal yang dinyanyikan oleh tiga orang.
4. Kuartet, musik vokal yang dinyanyikan oleh empat orang.
5. Kuintet, musik vokal yang dinyanyikan oleh lima orang.
6. Sektet, musik vokal yang dinyanyikan oleh enam orng.
7. Octet, musik vokal yang dinyanyikan oleh delapan orang.
8. Paduan suara atau koor, musik vokal yang dinyanyikan oleh banyak orang.
Dalam
musik tradisi Indonesia, musik vokal merupakan bagian terbesar bila
dibandingkan dengan musik instrumental. Hampir setiap daerah di
Indonesia memiliki musik vokal berupa lagu-lagu rakyat yang biasa
dinyanyikan rakyatnya tanpa iringan musik. Sebagai contohmusik Dulele
dari Sulawesi Tenggara. Berikut adalah sebagian syair Dulele tersebut
beserta terjemahanya dalam bahasa Indonesia.
Hia pewangu Opa Hai Ope, segera bangun
Pe engkamo Padiya Jangan engkau tidur terus
Osie meturihi Sejak matahari terbit di Barat
Ntebali hine, Tebulili oleo Dan akan terbenam di Timur
Nanta tebali wita Dunia ini akan terbalik
Tebulili homea Tanah akan hancur lebur
Dulele duleleko
Dule ama dulee
Contoh
lain adalah musikkecak dari Bali. Musik ini adalah musik vokal dalam
bentuk koor yang dibawakan oleh sekelompok pria sebagai pengiring pentas
drama tari Ramayana. Musik ini sering disebut juga sebagai gamelan
suara. Contoh lain lagi adalah musik Sanda dari Manggarai, Flores. Musik
vokal ini biasanya dinyanyikan di pusat perkampungan dan dipakai untuk
mengiringi permainan perang yang disebut Caci. Berikut adalah sebagian
syair musik Sanda tersebut.
Wela Bombang
Cako:
Ide... de... eie... ase de kae... de
De ide... ambi naim o... nuk naim e
Tenang lite lentang lentang widan di ema
Reko lite beo ge kudut emong elor...
Elor nara ge... ede... ambi nai... nuk naim e
Wale:
Aaa o... i... o... oooo... i.... o... e...
Jaga wela bombang awo mai
Rantang welo bombang awo mai
Aoe... ambi nai mo nuk naik me
Cual:
Lawa go... condang bombang boto rongkas
Wale:
Compang go i... o...
2. Instrumen atau alat musik
Bunyi
musik juga dapat ditampilkan melalui permainan alat-alat musik, seperti
gitar, piano, seruling, dan terompet. Sama seperti ketika bernyamyi,
ketika memainkan sebuah alat musik, seseorang sebetulnya sedang
membunyikan alunan nada-nada yang apabila dimainkan dengan baik akan
terdengar indah. Contoh permainan instrumental alat musik adalah
permainan musik kromong, tertawak dan gondang dari daerah Kuala Tungkal,
Jambi.
Dalam
musik tradisi di Indonesia, alat-alat musik daerah sangatlah banyak
ragamnya. Hampir setiap daerah memiliki alat musik khasnya. Sebagai
contoh:
- Sasando adalah alat musik khas suku bangsa Sabu tyang mendiami daerah Rote dan Timor Barat.
- Kolintang adalah alat musik khas daerah Minahasa.
- Gamelan dan rebab adalah adalah alat-alat musik khas daerah jawa.
- Talempong adalah alat musik khas daerah Sumatra Barat
- Sampek adalah allat musik petik sejenis lute yang khas bagi masyaarakat kalimantan
- Popondi aadalah alat musik petik satu dawai yang khas bagi masyarakat Toraja
- Trompong adalah alat musik khas daerah Bali
- Kangkanong adalah alat musik khas daerah Banjar
Secara
umum, alat – alat musik daerah ini dapat kita kelompokkan berdasarkan
cara memakainya, berdasarkan pada bentuknya, berdasarkan pada fungsinya,
dan berdasarkan bahan yang menyebabkan suaranya. Berdasarkan cara
memainkannya, alat – alat musik daerah di Indonesia dapat dikelompokkan
dalam jenis – jenis berikut.
Ø Alat
musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Contohnya, hapeton,kecapi,
sampek, popondi, siter, celempung, ukelele, dan sasando.
Ø Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul, yang meliputi
a) Dipukul dengan tangan: gendang, tifa dan rebana;
b) Dipukul denagn alat: kolintang, gong, saron, gender,bonang (gamealan).
Ø Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup. Contohnya, suling bambu,suling lebong, swaluang, serunaui, sangkala,kledi.
Ø Alat musik yang dimainkan dengan cara digesek. Contohnya, rebab (Jawa)
Ø Alat musik yang dimainkan dengan cara diayun. Contohnya, angklung.
Berdasarkan bentuknya, alat-alat musik daerah di Indonesia dapat dikelompokkan dalam jenis-jenis berikut.
· Berbentuk tabung: calung, angklung, kentongan, saluang.
· Berbentuk bilah: kolintang, gambang, saron.
· Berbentuk pencon: talempong, kromong, kangkanong.
· Bentuk – bentuk khas lainnya: tarawangsa, popondi, atau talindo(Toraja), rebab.
Berdasarkan fungsinya, alat – alat musik daerah di Indonesia dapat di kelompokkan dalam jenis – jenis berikut.
· Alat
musik melodis, yaitu alat musik yang digunakan untuk memainkan
rangkaian nada atau :melodi sebuah lagu. Conyohnya, rebab, angklung,
kolintang, talempong, sasando, kecapi, dan suling.` `
· Alat
musik ritmis yaitu alat yang digunakan untuk memberikan atau menentukan
irama pada sebuah lagu atau peermaianaan musik. Contoh : gong, kendang,
kethuk, tifa, dan gedumba.
Berdasarkan
bahan yang menyebabkan suaranya, alat alat muik aerah indinesia dapat
dibagi menjadi 4 kelompok, yakni idiopones, aerophones, membranopones
dan kordofon.
1. Idiofon : bunyi berasal/dihasilkan dari bahan atau alatnya sendiri. Contoh
: rattle, siput yang digosok, scraper (yang dikerok); kentongan,
slitdrum, stamping tube (tabung yang dipukul), genggong (Jews Harp),
gambang, dan calung.
2. Aerofon:
bunyi dihasilkan bukan dari bahannya, melainkan dari udara yang ada di
dalam alat musik tersebut. Contoh: suling tanpa lubang, suling dengan
lubang, trompet, trompet siput, suling.
3. Membranofon: bunyi dihasilkan oleh kulit (membran) yang ditegangkan pada alat musiknya. Contoh: gendering dan drum.
4. Kordofon: bunyi dihasilkan dari dawai-dawai yang ditegangkan. Contoh: harpa tanah, dan busur musikal (musucal bow).
3. Kombinasi Vokal dan Instrumen Musik
Kombinasi
antara alunan vokal manusia dan instrumen musik juga melahirkan bunyi
musik yang indah. Jenis kombinasi ini ada pada hampir semua kebudayaan
di dunia bahkan menjadi trend nusik saat ini. Perhatikan grup-grup band
yang mengkombinasikan nyayian vokal dengan permainan alat-alat musik.
Dalam
musik tradisi Indonesia, kombinasi seperti ini banyak dikenal. Sebagai
contoh adalah musik Senandung Jolo berasal dan musik Huda. Musik
Senandung Jolo berasal dari Jambi. Musik ini biasanya disajikan pada
saat masyarakat akan turun ke sawah (manunggal padi). Pada saat
manunggal padi tersebut, para pemuda dan pemudi mengungkapkan isi
hatinya dengan melantukan pantun secara bergantian. Lantunan
pantun-pantun ini diiringi dengan musik yang terdiri dari alat-alat
musik kulintang kayu, biola, gendang satu, gendang dua, serta gong.
Sementara
musik Huda berasal dari Minangkabau. Musik ini berangkat dari tiga
jenis musik tradisional Minangkabau seperti Dikil Rabaro, Dikil Mundan,
dan Salaulaik Dulang. Dikil Rabaro merupakan seni vokal yang memakai
Rabaro sebagai rhythm ataupun sebagai iringan. Dikil Mundan juga
merupakan seni vokal yang memakai Mudan sebagai ritem atau iringan.
Salaulaik Dulang merupakan seni vokal yang memakai Dulan sebagai rhythm
atau iringan.
C. Ritme
Unsur musik lainnya adalah ritme atau irama. Apakah irama itu? Untuk menjelaskannya, baiklah kita mulai dengan apa yang sering kita
Lakukan
dalam kehidupan. Ketika mendenar alunan sebuah lagu atau musik, sering
kali tangan atau kepala atau kaki kita ikut bergerak. Tidak jarang kita
mengetukkan jari tangan kita pada meja atau mengetukkan ujung kaki kita
pada lantai atau menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan secara
berulang-ulang dan teratur. Alunan nada-nada lagu atau musik yang
teratur seperti gerakan tangan, kaki, atau kepala kita itulah yang
disebut irama.
Bila
bagian lagu diatas kita nyanyikan, akan terlihat dari nada pertama
hingga akhir memiliki panjang nada yang berbeda. Namun, alunan nada-nada
tersebut konsisten dan berulang-ulang dengan suatu pola tertentu.
Inilah yang di sebut dengan irama.
Irama sebuah lagu umumnya berkaitan erat dengan beat (ketukan), metrun (tanda birama), dan temponya (cepat lambat).
D. BEAT
Dalam
bernyanyi atau memainkan musik kita juga sering harus berhadapan dengan
saat dimana nada tidak berbunyi. Saat diampun memiliki ketukan, jadi
dengan mengikuti ketukan waktu diam itukita bisa menentukan kapan nada
berikutnya dapat dibunyikan atau dinyanyikan.
Ketika
nada-nada serta tanda diam diamasukkan ke dalam tangga nada maka akan
terbentuk alunan nada-nada. Alunan nada-nada membentuk sebuah pola
tertentuyang disebut pola irama. Dalam permainan musik pola irama sebuah
lagu atau musik umumnya ditunjukkan oleh bunyi bunyi ritmis dalam lagu
tatu musik tersebut. Coba ikuti bunyi pukulan drum dalam sebuah lagu.
Terlihat dalam pukulan drum tersebut tetap terasa walaupun melodi
lagunya tidak dimainkan atau diam.
Dalam
sebuah penulisan lagu, irama berkaitan erat dengan birama. Irama adalah
alunan nada-nada dalam lagu yang dimainkan secara teratur dan membentuk
sebuah pola tertentu.
E. Tanda Birama
Dalam
sebuah penulisan lagu,irama berkaitan erat birama. Irama adalah alunan
nada-nada dalam lagu yang dimainkan secara teratur dan membentuk sebuah
pola tertentu. Pola irama dapat dikelompokkan berdasarkan ketukannya
menjadi beberapa unut hitungan inilah
yang disebut birama. Birama sebuah lagu dapat ditentukan dengan
memperhatikan ketukan yang bertekanan (tesis) dan ketukan yang tidak
bertekanan (arsis). Ketukan yang bertekanan selalu jatuh pada ketukan
pertama.
Berdasarkan
tesis dan arsisi para ahli kemudian membuat pengelompokkan birama
tersebut. Pengelompokkan biasanya berdasrkan bilangan pecahan. Angka
pembilang menunjukkan jumlsh ketukan stsu durasinada tersebut dalam ruas
birama, sementara angka penyebutnyamenunjukkan nilai nada setiap
ketukannya. Birama yang sering dipergunakan dalam lagu diantaranya : birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8
F. Tempo
Irama
sebuah lagu juga berkaitan dengan tempo. Tempo adalah kecepatan lagu,
yaitu banyaknya ketukan dalam satu menitnya. Ukurannya adalah Metronome
Maelzel(MM). Contoh sebuah lagu memiliki ketukan 68 MM. Ini berarti
dalam satu menit terdapat 68 ketukan dan satu ketukan dinyatakan dengan
not ¼. Secara umum tempo lagu terbagi atas tiga kelompok, yaitu tempo
cepat, sedang dan lambat.
1. Tempo Cepat ( > MM 120) antara lain meliputi :
- Allegro, yang berarti cepat
- Allegressimo, yang berarti cepat sekali
- Allegro vivace, yang berarti cepat dan bersemangat.
2. Tempo sedang (MM 76 – 120) antara lain meliputi:
- Andante, yang berarti sedang
- Moderato yang berarti sedang
3. Tempo Lambat (MM 40 – 76) antara lain meliputi:
- Largo, yang berarti lambat
- Grave, yang berarti lambat dan hikmat
- Adagio, yang berarti lambat dengan perasaan
G. Notasi
Agar
terdapat kesamaan dalam menuliskan atau menginterpretasikan sebuah
lambang bunyi, oleh para ahli dibuatkan sebuah sistem pelambangan yang
memungkinkan para musisi dan para penikmatnya membaca atau menyanyikan
sebuah karya musik yang benar. Sistem inilah yang disebut notasi. Dengan
demikian notasi adalah cara yang digunakan oleh musisi sebagai alat
untuk mendokumenkan karyanya. Notasi juga sebagai alat bagi para
penikmatnya untuk membaca karya musik yang dihasilkan musisi tersebut.
Dengan mengenal notasi kita
bisac menuliskan hasil karya musik kita. Dengan mengenal notasi pula
kita bisa membaca atau menyaksikan karya yang telah dihasilkan orang
lain. Secara umum kita mengenal dua macam notasi, yakni notasi angka dan
notasi balok. Notasi yang sering digunakan dalam musik daerah adalah
notasi angka atau sistem balungan. Sementara notasi balok umumnya
digunakan dalam musik musik klasik.
E. Melodi
Rangkaian
nada-nada dalam sebuah lagu bila dinyanyikan membentuk sebuah melodi.
Dengan demikian melodi adalah rangkaian nada-nada dalam notasi yang
dibunyikan secara berurutan. Melodi dalam sebuah lagu dapat bergerak
secara mendatar, menaik atau menurun.
H. Harmoni
Secara
sederhana harmoni adalah hubungan sebuah nada dengan nada yang lainnya.
Harmoni meliputi interval dan akor. Interval adalah jarak antara suatu
nada dengan nada lainnya. Sementara akor adalah paduan beberapa nada
yang dimainkan secara serempak atau bersamaan.
I. Interval
Jarak interval yang ada dalam tangganada adalah:
c-c jarak interval 0, disebut prime murni
c-d jarak interval 1, disebut sekonde besar
c-e jarak interval 2, disebut tert besar
c-f jarak interval 2 1/2, disebut kwart murni
c-g jarak interval 3 1/2, disebut kwint murni
c-a jarak interval 4 1/2, disebut seks besar
c-b jarak interval 5 1/2, disebut septime besar
c-c’ jarak interval 6, disebut oktaf murni
J. Akor
Akor
pada umumnya terdiri dari tiga buah nada sehingga disebut trinada. Akor
trinada terdiri atas nada alas, nada terts( nada 3) dan nada nada kwint
(nada kelima). Urutan nada akor kalau kita urutkan adalah sebagai
berikut:
Nada root/alas 1 2 3 4 5 6 7
Nada tert 3 4 5 6 7 1 2
Nada kwint 5 6 7 1 2 3 4
Tingkat Akor I ii iii IV V vi VIIo
Kalau diurutkan susunan akor tersebut adalah sebagai berikut:
Akor tingkat I, disebut Tonika
Akor tingkat ii, disebut Super Tonika
Akor tingkat iii, disebut Median
Akor tingkat IV, disebut Subdominan
Akor tingkat V, disebut Dominan
Akor tingkat vi, disebut Submedian
Akor tingkat VII, disebut Leading Tone
K. Tonalitas
Beberapa
penulis menyebut tonalitas (tonality) sebsgai kunci (key) atau tannga
nada, seperti kunci atau tangga nada C, kunci atau tangga nada G,dan
kunci atau tangga nada D.Secara sederhana , tonatalitas adalah
organisasi aspek-aspek musik,seperti nada ,tanda birama,tanda diam ,dan
ornamen lainya di sekeliling sebuah nada tonik(tonic note) yang menjadi
nada tumpu.Disebut nada tumpu karena nada
ini menjadi acuan atau tumpuan penyusunan nada-nada lainya dalam sebuah
tangga nada.Sebagai contoh dalam tangga nada C,nada C(do) adalah nada
tonik yang menjadi nada tumpu untuk menyusun nada-nada lainya .Demikian
juga dalam tangga nada D,nada D (re) adalah nada tumpu dari tangga nada
tersebut.Dari uraian diatas,terlihat bahwa tonalitas berkaitan dengan
tannga nada(scale).Secara umum ,ada dua jenis tangga nada,yaitu tangga
nada diatonis dan tangga nada pentatonis.
1. Tangga nada Diatonis
Tangga
nada diatonis terdiri dari tujuh buah nada yang berjarak 1 dan 1/2
nada. Tangga nada diatonis terbagi lagi dalam dua kelompok,yakni tangga
nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor.
Dalam
musik tradisi indonesia,tangga nada diatonis umumnya digunakan dalam
lagu-lagu atau karya musik daerah-daerah di indonesia bagian
timur.Perhatikan nada-nada dalam lagu Bolelebo dari NTT atau Kole-Kole dari Maluku atau Yamko Rambe dari Papua!
2. Tanga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis terdiri dari lima nada pokok .Kelima nada tersebut disusun tidak berdasarkan pada jarak antara nada nya
tetapi
berdasarkan urutanya dalam tangga nada.Tangga nada pentatonis terbagi
lagi dalam dua kelompok ,yakni tanngga nada pelog dan slendro.Dalam
musik tradisi di Indonesia ,tangga nada pentatonis banyak digunakan
,terutama dalam musik daerah Jawa, Sunda, dan Bali.Perhatikan nama dan
pengucapan nada dalam tangga nada pentatonisJawa dan Sunda berikut ini
Pentatonis Jawa
|
Pengucapan
|
Angka
|
Titilaras barang
|
Ji
|
1
|
Titilaras gulu
|
Ro
|
2
|
Titilaras dhadha
|
Lu
|
3
|
Titilaras limo
|
Mo
|
5
|
Titilaras nem
|
Nem
|
6
|
Pentatonis Jawa
|
Pengucapan
|
Angka
|
Genta barang
|
da
|
1
|
Genta Kenong
|
mi
|
2
|
Genta penelu
|
na
|
3
|
Genta bem
|
ti
|
5
|
Genta galimer
|
la
|
6
|
L. Tekstur
Tektur musik adalah istilah yang megfacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tektur musik merupakan gabungan irama, melodi, harmoni dan komposisi. Tektur
sebuah lagu terlihat bila keseluruhan dari lagu tersebut diperdengarkan
secara keseluruhan dan utuh. Tektur musik dibagi menjadi 3 macam yaitu :
monofon, polifon dan homofon.
a. Monofom
adalah suara tunggal, jadi yang terdengar dalam komponen lagu tersebut
hanya satu suara saja yaitu melodi tanpa iringan. Pada musik barat
tektur homofon banyak dimpai pada musik baroq dan rokoko.Pada musik
tradisi Nusantara,sajian musik monofon ini cukup banyak. Dibeberapa
daerah ,masyarakat sudah terbiasa memainkan sebuah alat musik tanpa
iringan. Sebagai contoh, permainan suling yang biasa dilakukan seorang
petani ketika beristirahat di sawah
b. Polifon
merupakan sajian beberapa (dua atau lebih) melodi yang dinyanyikan
secara serempak. Masing-masing melodi dinyanyikan atau dimainkan
sendiri-sendiri sebagai melodi utuh yang memiliki keterkaitan harmonik
secara vertikal dengan nada-nada yang dinyanyikan atau dimainkan oleh
penyanyi atau penyanyi lain .Tekstur ini dijumpai pada paduan suara dan
pemain musik jazz.Dalam musik tradisi indonesia ,sajian musik polifon
ini juga cukup banyak. Diantaranya musik angklung ceruk dari Banyuwangi.
Dalam sajian musik ini, para pemain musik berimprovisasi
sendiri-sendiri secara spontan.
Homofon
adalah sajian musik yang terdiri dari banyak suara, dapat berupa satu
melodi yang dimainkan sekelompok alat musik ,maupun beberapa melodi yang
saling terkait dimainkan beberapa alat musik sehingga menjadi komposisi
musik yang menarik dan indah. Bentuk musik seperti ini terlihat pada
permainan orkestra. Dalam musik tradisi indonesia, sajian homofon cukup
banyak . Salah satunya adalah sajian musik Makyong dari daerah
riau.Musik ini adalah musik orkestra dengan alat-alat musik yakni
Brenga, gendang, gedombak, gong , nafri , dan mong .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar